Bertema “MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) Kemendikbudristek bersama Komisi X DPR RI Adakan Workshop Pendidikan

Wartasindo.com- Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Bandarlampung, Lampung, Kemendikbudristek bersama Komisi X DPR RI mengadakan Workshop Pendidikan di Novotel, Senin (1/11/2021).

Kegiatan ini bertema “MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) sebagai Wujud Gotong Royong Serentak Bergerak wujudkan Merdeka Belajar”.

Untuk diketahui, MBS sendiri adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi (kewenangan dan tanggung jawab) lebih besar kepada sekolah, memberikan keluwesan kepada pihak terkait (Kepala sekolah, Guru, siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah sesuai kebijakan pendidikan nasional dan undang-undang yang berlaku.

Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi berkenaan semangat merdeka belajar.

Kemudian, lanjut Kadafi, saat ini Bandarlampung mendapatkan program guru penggerak. Kedepannya, Ia berharap Bandarlampung juga mendapatkan program sekolah penggerak.

“Dengan adanya sekolah penggerak menjadi role model dan terobasan baru guna proses pendidikan yang terbaik di Lampung,” ucap dia.

Sementara, Direktur Jendral (Dirjen) PAUD, Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Pendidikan Menegah (Dikemen) Kemendikbudristek, Jumeri menjelaskan workshop ini untuk mendukung program merdeka belajar.

Sedangkan implementasi program merdeka belajar dalam tarap sekolah disebut dengan Manajamen Berbasis Sekolah (MBS).

Ia menyebut, Kemenrisbudristek dalam hal ini Ditjen PAUD, Diknas dan Dikmen hanya memfasilitasi Norma, Standar, Prodsedur, dan Kriteria (NSPK). Sehingga kewenangan berada berada di Pemerintah Kota Bandarlampung.

“Pemerintah kota dalam hal ini Ibu walikota memiliki kewenangan daerah sebagai aparat penegaknya kami hanya menyediakam NSPK-nya implemntasi di daerah masing-masing,” papar dia.

Sementara, Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana mengucapkan terima kasih atas saran dari M. Kadafi yang mengusulkan sekolah dan guru penggerak di Bandarlampung.

Atas usulan tersebut, lanjut Bunda Eva, akan segera berkoordinasi dan mengumpulkan sekolah (Paud, SD dan SMP) baik negeri maupun swasta di Bandarlampung.

“Sekolah dan guru penggerak memang hanya satu, tetapi sekolah dan guru se- Bandarlampung adalah seluruh penggerak bagi kemajuan pendidikan di Bandarlampung,” pungkasnya. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*