GUBERNUR LAMPUNG DAN BANK LAMPUNG DORONG PEMEGANG SAHAM TAMBAH MODAL

Wartasindo.com – Direktur Utama Bank Lampung Eria Desomsoni menjelaskan memasuki era digital, industri perbankan dituntut berinovasi guna meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Namun, di tengah keterbatasan operasional lembaga keuangan dalam kategori Buku I pihaknya butuh peningkatan kelas dengan syarat modal inti minimal Rp1 triliun. Hal itu yang dibutuhkannya, karena masih kekurangan sekitar Rp400 miliar.

“Saat ini Bank Lampung menjadi terbaik di seluruh bank umum kategori Buku I. Namun, kami masih mempunyai keterbatasan dalam mengembangkan usaha,” kata Eria dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di Kantor Pusat Bank Lampung, Kamis, 12 Desember 2019.

Menurutnya, kenaikan kategori akan memicu peningkatan infrastruktur informasi antara lain e-banking, bancassurance, penerbitan kartu debit, kartu kredit, dan lainnya.

Untuk penguatan modal tersebut, pihaknya menawarkan tiga opsi kepada para pemilik saham. Pertama, melalui penambahan setoran modal pemegang saham. Kemudian reinvestasi dividen 2019 dan pilihan terakhir private placement investor.

“Strategis itu dengan skema saham perseorangan. Jumlah saham yang ditawarkan senilai Rp50 juta dengan harga saham Rp10 ribu per lembar,” ujarnya dalam RUPS-LB yang dipimpin Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi selaku pemegang saham pengendali dan dihadiri seluruh pemegang saham dari kabupaten/kota Se-Lampung.

Disamping pembahasan itu, lanjutnya, terdapat persentasi dari Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Lampung terkait laporan proses seleksi penjaringan calon Direktur Kepatuhan dan calon Direktur Operasional yang mengikuti fit and proper test.

Komisaris Independen Bank Lampung, Lukman Hakim mengatakan hasil penjaringan dua pimpinan tinggi Bank Lampung berasal dari internal Bank Lampung. Seleksi itu diharapkan dapat memenuhi kelengkapan jajaran pengurusnya.

“Ditambah dengan kekuatan permodalan akan semakin memantapkan langkah menuju BUKU II. Dengan begitu memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan asli daerah (PAD) Lampung,” katanya. (RIZKI/YAYUK)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*