Di Filipina Sejumlah WNI Masih Bergabung ISIS Asia Tenggara Filipina

wartasindo.com- Sejumlah warga Indonesia dikabarkan masih bergabung dengan kelompok teroris Negara Islam Asia Tenggara (ISEA) di Mindanao, selatan Filipina. Hal itu terjadi meski angkatan bersenjata Filipina memperketat pengawasan usai konflik di Kota Marawi tahun lalu.

petempur asing itu berhasil dicegat di bandara dan dideportasi. Lainnya lolos dan pergi ke Mindanao. Untuk mengelabui aparat, mereka menyamar menjadi pengusaha, pelajar dll.

Sedangkan menurut Wakil Kepala Staf Intelijen Angkatan Bersenjata Filipina, Mayjen Fernando Trinidad para petempur asing itu kebanyakan diberdayakan untuk melatih para calon teroris. Sebab, mereka dianggap berpengalaman di medan perang seperti Afghanistan, Irak, dan Suriah.

Trinidad menyatakan agen telik sandi berhasil mendeteksi 15 militan asal Indonesia dan Malaysia pada November tahun lalu, kemudian menuju Provinsi Sarangani yang menjadi basis kelompok Maute. Sedangkan 16 warga Indonesia lainnya dikabarkan menjadi pelatih kelompok ISEA dan Abu Sayyaf di Basilan dan Maute di Provinsi Lanao del Sur.

Peneliti terorisme dari Universitas Amerika, Munira Mustaffa menyatakan Mindanao masih memiliki daya tarik bagi para petempur asing karena termotivasi untuk melakukan itu. Di samping itu, mereka bangga dan ingin menjadi bagian kelompok bersenjata disana.

“Pertempuran yang masih terjadi sampai hari ini di Mindanao membuat kesan itu adalah medan perang yang patut diperjuangkan, ketimbang berjuang di perkotaan Indonesia dan Malaysia,”
Analis terorisme, Pawel Wojcik menyatakan petempur asing dari luar Asia Tenggara akan diserap pengetahuannya. Terutama soal teknis seperti membuat bom dan manajemen wilayah. Sedangkan mereka yang berasal dari Asia Tenggara direkrut selain sebagai petarung, mereka juga untuk melatih karena pengalaman perang di selatan Filipina dan Afghanistan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*